Api melalap sebagian atap katedral yang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO itu, Senin (15/4) malam.
"Kami akan membangun kembali Notre-Dame bersama-sama," ucap Macron dengan emosional saat mengunjungi lokasi kejadian di Paris.
Api mulai terlihat menyala dari atap katedral sekitar pukul 18.50 waktu lokal. Sejak itu, api terus membesar dan menyebar di puncak menara gereja yang rampung dibangun pada 1260 itu.
Otoritas Kota Paris mengerahkan 400 petugas dan 18 unit truk pemadam kebakaran untuk menjinakkan si jago merah. Namun, akibat api yang terus menjalar menyebabkan atap gereja berbahan kayu dan berusia 850 tahun itu runtuh.
Api berhasil dipadamkan yakni sekitar pukul 23.00 WIB waktu setempat. Sampai saat ini, penyelidik khusus belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran.
Insiden ini terjadi menjelang perayaan Paskah yang jatuh pada 21 April mendatang.
"Akibat terburuk sudah bisa diantisipasi meski penanganan belum sepenuhnya rampung dan beberapa jam ke depan akan menjadi masa yang sulit."
Presiden berusia 41 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada para petugas pemadam kebakaran yang telah berjuang selama berjam-jam untuk menyelamatkan gereja yang selamat dari bombardir Perang Dunia II itu.
Macron bersumpah akan mengerahkan para orang-orang terbaik untuk membangun kembali gereja tersebut seperti semula.
Dia menggambarkan katedral itu sebagai "pusat kehidupan" dan gereja "semua warga Perancis."
Macron mengatakan hari ini akan meluncurkan seruan internasional untuk membantu rekonstruksi gereja.
Miliarder Prancis, Francois-Henri Pinault, menyatakan akan menyumbangkan US$113 juta (sekitar Rp1,5 triliun) untuk merenovasi katedral itu. (rds/ayp)
http://bit.ly/2P9Y735
April 16, 2019 at 08:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gereja Notre-Dame Terbakar, Presiden Emmanuel Macron Menangis"
Posting Komentar