
Ani, begitu ia akrab disapa, menjelaskan pertumbuhan konsumsi akan cukup baik karena pemerintah kembali mengeluarkan jurus suntikan bansos melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Bahkan, efeknya diperkirakan bisa lebih besar bagi perekonomian karena nominal dana yang diberikan melalui program tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Program-program bansos itu cukup banyak dan pencairannya pada kuartal I 2019 meningkat karena PKH," ujarnya, Rabu (24/4).
Pada 2019, pemerintah mengalokasikan anggaran PKH mencapai Rp34,4 triliun. Sementara, pada tahun ini jumlahnya hanya sebesar Rp19,2 triliun. Peningkatan anggaran PKH terjadi karena pemerintah mengubah skema pemberian PKH bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sebelumnya, pemerintah memberlakukan pemberian dana bantuan yang merata bagi semua keluarga sebesar Rp1,89 juta per KPM. Namun, pada tahun ini, dana diberikan dengan bantuan tetap sebesar Rp550 ribu per tahun dan dana tambahan bergantung kondisi KPM.
Kondisi ini mengacu pada jumlah anggota keluarga, jenjang pendidikan anak, dan lainnya. Hal ini membuat jumlah dana yang bisa diterima masing-masing keluarga bisa mencapai Rp3,6-4 juta per tahun.
Selain PKH, pemerintah juga masih memiliki berbagai jurus lain untuk menjaga tingkat konsumsi masyarakat, misalnya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan. Di luar itu, ia bilang, pemerintah juga memiliki pos anggaran dana desa yang juga meningkat pada tahun ini.
Anggaran dana desa meningkat Rp10 triliun dari sebelumnya Rp60 triliun pada 2018 menjadi Rp70 triliun pada 2019. "Jadi, total belanja pemerintah kemarin (kuartal I 2019) cukup tinggi, terutama didorong oleh social spending (pengeluaran sosial)," katanya.
Di luar berbagai gelontoran bantuan, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu percaya tingkat konsumsi masyarakat akan terjaga di kisaran 5 persen karena pengeluaran pribadi masyarakat di luar bantuan pemerintah pun tetap tinggi. Hal ini terdorong dengan perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Secara komersial, kami lihat cukup baik karena inflasi rendah dan tingkat kepercayaan dari masyarakat baik, misalnya karena Pemilu aman kemarin," pungkasnya.
(uli/bir)
http://bit.ly/2Dyd5eq
April 25, 2019 at 12:35AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani 'Pede' Konsumsi Tumbuh 5 Persen Berkat Bansos"
Posting Komentar