
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (26/2), militan ISIS lari karena digempur pasukan koalisi Kurdi dan Amerika Serikat di sebelah timur Suriah. Mereka diduga bakal bergabung dengan militan ISIS di sebelah utara Irak.
"ISIS mencoba menyusun kekuatan di Irak, karena di Suriah mereka terdesak," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Irak, Brigjen Yahya Rasoul.
Di Irak, militan ISIS kerap menculik, membunuh, menyergap kendaraan di jalan untuk menakuti penduduk setempat, dan memeras warga. Jumlah mereka sekitar 5000 sampai 7000 orang dan bersembunyi di wilayah gurun yang tandus.
Menurut informasi intelijen Irak, para militan ISIS itu tetap membawa senjata ringan seperti pistol, dan juga mengantongi uang yang mereka peroleh ketika masih berjaya.
"Kalau kita kirim pasukan terhebat di dunia, tidak mungkin mereka bisa menguasai kawasan ini. Operasi kami membutuhkan bantuan informasi intelijen dan serangan udara," ujar Rasoul.
Ketika berjaya, ISIS menguasai sepertiga wilayah Irak dan Suriah. Sempalan Al-Qaeda itu lantas memburu para kelompok minoritas. ISIS kemudian digempur dari dua negara itu sampai terdesak.
Mereka bahkan membunuh tiga warga Desa Tal al-Asfour di kawasan Badush karena dituduh menjadi mata-mata. Rekamannya lantas disebar melalui media sosial.
Menurut kepala desa setempat, Syekh Mohamed Nouri, mereka melakukan itu untuk membuat jera dan menekan warga supaya tidak buka mulut kepada aparat. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2tDBDgN
February 27, 2019 at 03:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terdesak di Suriah, Militan ISIS Kabur ke Irak"
Posting Komentar