
"Menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif," ujar SBY dalam surat yang ditujukan kepada tiga petinggi Partai Demokrat tersebut.
Surat itu ditujukan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hassan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
SBY menyatakan dirinya berpandangan demikian setelah pada 6 April 2019, dirinya mendapatkan kabar perihal perancangan, urutan agenda acara, serta tampilan fisik kampanye akbar Prabowo-Sandi hari ini di SUGBK.
Atas dasar itu, SBY pun menginstruksikan kepada tiga petinggi Demokrat itu menyampaikan pendapat dirinya kepada Prabowo, dan memastikan hal-hal tersebut dipertimbangkan.
"Penyelenggaraan kampanye nasional (di mana Partai Demokrat menjadi bagian di dalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan inclusiveness, dengan sasanti 'Indonesia Untuk Semua' Juga mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan," kata SBY.
Dia menegaskan kampanye harus mencerminkan 'Unity in Diversity', untuk mencegah unjuk kekuatan berbasiskan agama, etnis hingga polarisasi politik yang ekstrem.
Menurut SBY, calon pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain untuk rakyatnya sendiri, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh.
"Saya sangat yakin, paling tidak berharap, tidak ada pemikiran seperti itu (sekecil apapun) pada diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo," tutur SBY.
Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengonfirmasi surat SBY yang ditujukan ke tiga petinggi Demokrat tersebut.
"Surat itu dikirim ke tiga kader utama: wanhor, sekjen dan waketum, iya. Menyampaikan karena Pak SBY dapat laporan terkait dengan rundown acara bahwa seolah-olah cara itu terdesain seperti milik umat Islam saja, atau bahkan diidentikkan dengan khilafah ya," kata Ferdinand lewat aplikasi pesan kepada CNNIndonesia.com, hari ini.
Ferdinand pun menegaskan memo dari SBY kepada tiga petinggi Demokrat itu pun telah disampaikan, sehingga kampanye akbar Prabowo-Sandi pun dilaksanakan. Walhasil, katanya, pada kegiatan kampanye akbar pun ada penegasan soal itu dan menghadirkan umat dari agama lain.
"Saran SBY pun diterima. Tadi (dalam kampanye akbar) ada dari pendeta dan berbagai agama," katanya.
Pada kampanye akbar tadi, memang setidaknya ada tiga perwakilan agama lain yang ikut menyampaikan pesan di panggung. Bukan hanya pesan, mereka yang berasal dari Kristen, Katolik, dan Buddha pun turut membacakan doa untuk Prabowo-Sandi. (tst/asa)
http://bit.ly/2I17Pnu
April 07, 2019 at 06:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SBY Ungkap 'Set-up' Tak Inklusif di Balik Kampanye Prabowo"
Posting Komentar