BPN Sebut Doa Mbah Moen Pertanda Dukungan Allah untuk Prabowo

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Badan Pemengangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menyebut doa Maimoen Zubair alias Mbah Moen agar Prabowo menjadi presiden bukan tidak disengaja. Doa itu dirapalkan Mbah Moen saat dikunjungi calon presiden petahana Joko Widodo, Jumat (1/2) lalu.

Mardani memaknai doa Mbah Moen itu sebagai pertanda bahwa Allah SWT merestui Prabowo untuk menang di Pilpres 2019 dan menjadi Presiden Indonesia.

"Yang memiliki hati itu Allah. Jadi doa yang disampaikan digerakkan oleh Allah dan itu pertanda Insyaallah Pak Prabowo dibantu Allah SWT. Karena itu 2019 ganti presiden," kata Mardani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (2/2).

Penggagas gerakan #2019GantiPresiden juga mengingatkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk tak perlu repot-repot mengklarifikasi pernyataan Mbah Moen. Mardani menyebut pernyataan yang sah dan tulus adalah yang pertama diucapkan.

Mardani pun menyampaikan sebenarnya dukungan Mbah Moen sudah terlihat saat Prabowo mengunjunginya pada September 2018 lalu. Namun Prabowo enggan mengumumkannya ke publik.

"Seingat saya waktu itu Mbah Moen bahagia sekali dikunjungi Pak Prabowo, tapi memang Pak Prabowo jenis orang yang elegan, tidak ingin memaksa. Yang jelas datang silaturahim, mendoakan, sama-sama komitmen membangun bangsa," ungkapnya.

Sebelumnya, Maimoen Zubair alias Mbah Moen menyebut nama Prabowo dalam doa saat dikunjungi Jokowi di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat (1/2). Arti doa itu diduga mendoakan Prabowo Subianto menjadi Presiden,

Kejadian itu disiarkan lewat banyak video di media sosial. Beberapa versi memperlihatkan Mbah Moen terlihat dihampiri Ketua PPP Romahurmuziy usai memanjatkan doa.

Wakil Ketua PPP Arwani Thomafi meminta momen itu untuk tidak diarahkan untuk menggiring opini tertentu. Ia menjelaskan doa dalam bahasa Arab yang diucapkan Mbah Moen adalah murni dukungan pada Jokowi.

"Hadza (ini) Pak Prabowo La (bukan) Pak Prabowo, Innama (tidak lain dan tidak bukan) Pak Jokowi, Joko Widodo," kata Arwani dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/2). (dhf/eks)

Let's block ads! (Why?)