Diberitakan AFP, Gereja Katolik Yerusalem mengatakan ledakan tersebut sangat menyedihkan karena datang saat umat Kristiani merayakan Paskah.
"Kami berdoa untuk jiwa para korban dan meminta pemulihan yang cepat dari yang terluka, dan berdoa kepada Tuhan untuk memberikan hidayah kepada teroris untuk bertobat dari pembunuhan dan intimidasi," kata Gereja dalam pernyataannya.
"Kami juga menunjukkan solidaritas kami dengan Sri Lanka dan semua warganya dalam berbagai latar belakang agama serta etnis mereka," lanjut pernyataan itu.
Ungkapan doa dari Gereja Katolik Yerusalem ini datang bersamaan dengan simpati juga kecaman dari berbagai pemimpin dunia atas insiden di Sri Lanka, Minggu (21/4) pagi.
Perdana Menteri Inggris mengungkapkan bahwa serangan tersebut mengerikan dan meminta kepada seluruh pihak untuk berdiri bersama memastikan semua orang bisa menjalankan keyakinannya dalam damai.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga menyampaikan hal serupa melalui Twitter. "Kabar menyedihkan dari Sri Lanka tentang serangan berdarah di hotel dan gereja-gereja pada Minggu Paskah ini. Doa dan pikiran kami bersama para korban juga keluarganya," kata Rutte.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebutkan bahwa negara juga warganya ikut berduka.
"Untuk masyarakat Sri Lanka, Australia mengirimkan simpati tulus dan doa serta dukungan kami dan tawaran kami untuk melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk mendukung kalian di saat yang membutuhkan ini," kata pernyataan Morrison.
Selain itu, Morrison juga menyampaikan simpati mereka kepada umat Kristiani dan semua pihak yang tak bersalah yang telah terluka akibat tindakan teroris tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga menyampaikan rasa simpatinya, di tengah masa pemulihan akibat serangan teror kepada umat Muslim di Christchurch beberapa waktu lalu.
"Selandia Baru mengutuk semua tindakan terorisme, dan tekad kami makin diperkuat pada 15 Maret lalu. Melihat serangan di Sri Lanka ketika berada di gereja dan hotel sangatlah buruk," kata Ardern.
"Selandia Baru menolak semua bentuk ekstremisme dan berpihak pada kebebasan beragama dan hak menjalankan kepercayaan dengan aman. Bersama-sama kita mesti mencari kemauan dan jawaban untuk mengakhiri kekerasan semacam itu," lanjutnya.
Korban luka-luka bom Sri Lanka mencapai ratusan orang. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
|
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras aksi pengeboman di sejumlah lokasi di Sri Lanka, Minggu (21/4).
"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri.
Saat ini, Kedutaan Besar RI di Kolombo, mengaku terus memantau perkembangan situasi dan telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit, dan perhimpunan WNI setempat.
Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri, terdapat 374 WNI di Sri Lanka, termasuk 140 orang di Kolombo, ibu kota Sri Lanka.
Diketahui, sedikitnya 8 ledakan yang diduga bom menyerang gereja dan hotel, serta sejumlah tempat di Sri Lanka. Sumber dari kepolisian setempat menyebut 156 korban meninggal dunia, termasuk 35 warga asing.
[Gambas:Youtube] (AFP/end)
http://bit.ly/2vd1ey5
April 22, 2019 at 01:50AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gereja Katolik Yerusalem Berdoa Teroris Bom Sri Lanka Tobat"
Posting Komentar