Guardiola Temukan Tantangan Berarti dalam Kejaran Liverpool

Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan Manchester City atas Cardiff City membuat The Citizens kembali ke puncak klasemen Liga Inggris 2018/2019, menggeser Liverpool.

Situasi saling salip menyalip antara sang juara bertahan dan sang penantang di puncak klasemen menjadi bumbu yang menjadikan Liga Inggris musim 2018/2019 menarik.

Bagi manajer Man City Pep Guardiola situasi persaingan ketat hingga menjelang akhir musim di liga domestik adalah hal yang sudah lama tidak ditemui dalam sepanjang karier menangani sebuah klub.

Dominasi adalah kata yang cukup erat bagi mantan gelandang Barcelona dan timnas Spanyol itu ketika menjadi kampiun dalam perebutan gelar juara liga

Guardiola LiverpoolManchester City bersaing ketat dengan Liverpool pada perebutan gelar juara liga Inggris 2018/2019. (REUTERS/Phil Noble)
Musim lalu Guardiola menjadi kampiun bersama Sergio Aguero dan kawan-kawan tanpa ada perlawanan berarti dari kesebelasan-kesebelasan Liga Inggris lain. Manchester Biru mengakhiri musim dengan 100 poin, atau unggul 19 poin dari sang tetangga Manchester United yang berada di peringkat kedua.

Pada musim 2016/2017 Guardiola menjalani adaptasi di Liga Inggris dengan menempati peringkat ketiga, posisi terburuk Guardiola selama berkarier di dunia juru latih.

Sebelumnya, bersama Bayern Munchen sejak musim 2013/2014 hingga 2015/2016, Guardiola seperti meneruskan hegemoni Die Rotten yang menjadi penguasa Jerman tanpa sandungan dari lawan-lawan mana pun. Tim-tim macam Borussia Dortmund atau Bayer Leverkusen hanya menjadi pesaing pada awal musim, selanjutnya Munchen dan Guardiola melenggang tanpa tandingan.

Guardiola LiverpoolPep Guardiola merasakan dominasi selama tiga musim berada di Bayern Munchen. (Michaela Rehle)
Sejak awal karier di Barcelona, Guardiola sudah merasakan dominasi. Dalam musim 2008/2009 yang merupakan debutnya, mantan pemain AS Roma itu sempat mengalami persaingan di awal musim yang cukup sengit. Namun memasuki pekan kesembilan, Blaugrana memulai dominasi.

Baru pada musim 2009/2010 dan 2010/2011, Guardiola menemui rivalitas yang cukup alot ketika Barcelona bersaing ketat dengan Real Madrid. Musim 2009/2010 Barcelona hanya unggul tiga poin atas Los Blancos dan semusim berselang jarak Lionel Messi dan kawan-kawan dengan Cristiano Ronaldo cs berjarak empat poin.

Situasi berbeda dalam akhir musim yang dialami Man City menjadi ujian bagi manajer yang mengedepankan umpan-umpan kolektif dalam permainan tim.

Guardiola Liverpool
Seandainya The Citizens mampu mempertahankan trofi di Etihad, maka Guardiola dapat dikatakan tak hanya sekadar mengandalkan para bintang namun juga memiliki kemampuan sebagai manajer dengan menjaga fokus para pemain top tersebut.

Tekanan kuat Liverpool pada musim ini, yang hanya tertinggal satu poin hingga pekan ke-32, memaksa Guardiola dan anak asuhnya tetap konsentrasi menjalani laga sisa. Terpeleset di salah satu dari enam laga mendatang akan menimbulkan petaka kehilangan gelar.

Komentar dari Guardiola yang menyebutkan setiap laga adalah final, seperti yang diucapkan jelang laga menghadapi Cardiff, bukan sekadar ujaran klise karena kondisi persaingan dengan The Reds yang begitu ketat.

Begitu pula pujian dari Guardiola mengenai Liverpool yang kuat dan menjadi penantang serius pun tak sekadar normatif belaka karena benar-benar ada ancaman krusial dari klub yang berhasrat meraih piala setelah puasa gelar Liga Inggris sejak 1990. (bac)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2K7whFF

April 04, 2019 at 04:14PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Guardiola Temukan Tantangan Berarti dalam Kejaran Liverpool"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.