
Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, partai berlambang Kakbah itu hanya mendapat perolehan suara di kisaran 4 hingga 4,6 persen. Pada Pemilu 2011, PPP memperoleh suara 8.157.488 atau sekitar 6,53 persen.
Suharso mengatakan bahwa suara PPP digerus di lumbung suara sendiri. Ia menduga terjadi black campaign yang dilakukan oleh kubu pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan memanfaatkan kasus hukum Romahurmuziy.
"Banyak di lumbung suara kami itu kan di mana 02 mungkin kita semacam diadili lah oleh mereka, entah black campaign segala macam. Termasuk kasusnya saudara Romahurmuziy, jadi titik masuk buat mereka," kata Suharso di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4).
"Jadi saya ingin mengatakan bahwa sampai segitunya kebencian dirasukan kepada publik. Itu kan salah," kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
"Kalau masalahnya hanya persaingan biasa menurut kami enggak apa-apa. Tapi ini perbuatannya sudah di luar hal yang sifatnya rasional lah. Jadi sudah menggigit kami punya suara-suara yang memang basis kami," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)
http://bit.ly/2v80xWL
April 19, 2019 at 03:32AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Plt Ketum Sebut Kasus Romi Gerus Suara PPP di Pemilu 2019"
Posting Komentar