
Seperti dilansir CNN, Selasa (26/2), para pejabat Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) tidak bersedia memberikan rincian lebih lanjut terkait kegiatan pesawat mata-mata militer itu. Namun, Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS terus menyiagakan beberapa pesawat yang mampu mencegat arus komunikasi dan memantau persenjataan Venezuela.
Menurut mereka kegiatan spionase itu hanya dilakukan di atas wilayah udara internasional.
Beberapa pejabat militer AS terus menekankan sampai saat ini belum ada pilihan menggunakan kekuatan militer untuk menyudahi krisis Venezuela. Untuk saat ini, AS baru bisa membalas jika aset, personel, atau kedutaan besar AS diserang.
Krisis ini juga imbas dari kejatuhan ekonomi akibat inflasi yang tak terkendali. Alhasil, nilai mata uang Venezuela ambruk dan memicu tingkat kemiskinan melonjak. Rakyat juga tidak bisa membeli barang-barang kebutuhan pokok yang mengakibatkan kerusuhan.
Guaido telah meminta negara-negara lain untuk mengirim bantuan ke negara itu sebagai akibat dari kelangkaan makanan dan obat-obatan. Maduro menyangkal adanya krisis kemanusiaan di Venezuela dan mengatakan upaya bantuan itu merupakan bagian dari upaya kudeta.
Utusan khusus pemerintah Venezuela untuk negara bagian Tachira, Freddy Bernal, mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok non-militer yang memprotes pemerintah Maduro pada jembatan internasional di sepanjang perbatasan antara Venezuela dan Kolombia. Yaitu jembatan Simon Bolivar di San Antonio dan jembatan Francisco de Paula Santander di Ureña.
"Tidak terdapat korban jiwa meskipun terjadi serangan kekerasan selama lebih dari 15 jam oleh kelompok-kelompok yang bertarung di jembatan internasional melawan ribuan patriot yang berjuang dan membela diri mereka," katanya. (syf/ayp)
https://ift.tt/2H3twSx
February 26, 2019 at 10:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Dilaporkan Makin Gencar Intai Venezuela Melalui Udara"
Posting Komentar