Saat ini, Savin tengah mengambang bersama dengan tong berwarna oranyenya di salah satu titik di Samudera Atlantik. Dia berharap arus laut membawanya ke Karibia dalam waktu tiga bulan pada akhir Maret 2019 mendatang.
"Tujuannya? Mungkin untuk membuktikan bahwa aku bisa mencapainya," ujar Savin kepada AFP.
Perjalanannya dimulai dari Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika Barat. Dia tak tahu persis di mana dia akan berakhir. Namun, dia berharap beberapa pulau di Prancis seperti Martinik dan Guadalupe menjadi tempat dia berlabuh kelak.
Savin tak asing lagi dengan petualangan. Dia adalah mantan penerjun payung militer yang juga bekerja sebagai penjaga taman dan pilot. Dia telah berkali-kali melintasi Atlantik dengan perahu layar.
Kini, dia mengarungi lautan Atlantik dalam sebuah kapal 'tong' buatan berukuran enam meter persegi. Di dalamnya tersimpan tempat tidur, dapur, dan area penyimpanan. Ada jendela di setiap sisi, termasuk jendela di bagian lantai yang memungkinkan Savin memandangi ikan-ikan yang kebetulan lewat.
Kapal 'tong' buatan itu terbilang mewah. Savin juga menyimpan sebotol foie gras dan sebotol anggur putih Sauternes untuk merayakan malam tahun baru. Dia juga menyimpan sebotol Saint-Emilion untuk merayakan ulang tahunnya ke-72 pada Januari mendatang.Selama perjalanan, Savin bakal memberikan tanda di lautan untuk organisasi pengamat laut internasional JCOMMOPS yang membantunya mempelajari arus. Para ilmuwan juga bakal mempelajari bagaimana kesunyian di tengah laut dapat memengaruhi dirinya.
Meski Savin bepergian seorang diri, namun seluruh dunia dapat mengikuti perjalanannya. Dia mempersilakan khalayak 'menonton' perjalanannya melalui laman Facebook-nya, di mana dia getol memperbaharui titik koordinatnya. (asr)
http://bit.ly/2tagRp3
February 03, 2019 at 04:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menyeberangi Samudera Atlantik dengan Tong"
Posting Komentar