
Reuters melaporkan bahwa bentrokan ini bermula ketika warga Desa Kumarakapay yang terletak di dekat perbatasan dengan Brasil, mengadang konvoi militer.
Mereka menduga konvoi tersebut berupaya menghalangi bantuan asing yang masuk lewat perbatasan Brasil.
Tentara kemudian malah masuk ke dalam desa dan melepaskan tembakan, merenggut dua nyawa warga desa dan melukai sejumlah orang lainnya.
Juru bicara pemerintah daerah setempat mengatakan bahwa tujuh dari 15 orang yang terluka kemudian dilarikan ke rumah sakit di Kota Boa Vista menggunakan ambulans.
Membela tindakan militer, seorang tangan kanan Presiden Nicolas Maduro, Diosdado Cabello, mengatakan bahwa para warga yang berupaya menghalangi konvoi tersebut adalah "kelompok kekerasan bergerak atas perintah oposisi."
Januari lalu, pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, memproklamirkan diri sebagai presiden interim di tengah demonstrasi besar-besaran anti-Maduro.
Guaido mengatakan bahwa ada sekitar 300 ribu warga Venezuela terancam meninggal akibat krisis ekonomi di negaranya yang sedang mengalami hiperinflasi.
Ia juga sudah memperingatkan militer, yang masih setia kepada Maduro, agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan. Ia menyebut pemblokiran akses bantuan kemanusiaan ini "hampir seperti genosida."
Namun, Maduro mengatakan bahwa negaranya tidak membutuhkan bantuan asing. Ia menganggap bantuan AS hanya salah satu pintu masuk untuk intervensi. (has)
https://ift.tt/2IGeHbk
February 23, 2019 at 10:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Militer Venezuela Tembak Mati Warga yang Perjuangkan Bantuan"
Posting Komentar